Beranda | Artikel
Syarat Agar Amalan Diterima
Selasa, 4 Mei 2010

Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang terjadi pada diri kita, entah itu pahit atau pun manis yang harus kita jalani dan harus kita cari solusi atau pemecahannya. Sebagai hamba Allah yang mengaku beriman, kita meyakini bahwa segala kejadian, penyelesaiannya harus kita kembalikan kepada Allah Ta’ala, kepada hukum-hukumNya, karena sesungguhnya apa pun yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari itu adalah dalam rangka beribadah kepada Allah Ta’ala sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an surat Adz-Dzaariyaat ayat 56,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”.

Ketika beribadah kepada Allah Ta’ala dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya, sedang kita sebagai remaja yang masih awam dengan ilmu agama sering bingung dan salah langkah dalam mencari solusi atas permasalahan yang  kita hadapi atau dalam menjalani kehidupan, maksud hati ingin mendapatkan ridho Allah Ta’ala dengan melakukan amal ibadah tertentu. Yang kita lakukan bisa saja justru jatuh dalam perkara bid’ah, bahkan bisa saja jatuh pada perkara kemusyrikan.

Untuk mengetahui apakah ibadah kita diterima oleh Allah Ta’ala, kita harus tahu syarat diterimanya amal, supaya amal kita tidak sia-sia dan yang pasti Allah Ridho dengan Amal yang kita perbuat.

Syarat pertama, yaitu beriman kepada Allah dan bertauhid padaNya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala dalam Surat Al Kahfi ayat 107,

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal”. Jadi, sudah jelas bahwa kita tidak akan rugi ketika kita beramal dengan didasarkan pada Iman kepada Allah dan tauhid, karena kelak kita akan mendapatkan surga Firdaus, yang sudah kita ketahui bahwa surga Firdaus merupakan surga yang paling tinggi dan di sana pun kita akan bertemu dengan para nabi dan rasul.

Syarat kedua supaya amal kita diterima adalah ikhlas, yaitu beramal karena Allah tanpa riya’(ingin dilihat orang) dan sum’ah (ingin didengar orang). Dalilnya bisa kita dapat dari surat Az  Zumar ayat 2,

فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ

Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta’atan kepadaNya”. Dari sini kita kita bisa belajar bahwa ketika kita beramal jangan sampai ada tendensi atau maksud tertentu di dalamnya. Seperti ingin dipuji orang, ingin mendapat manfaat dari apa yang kita lakukan, karena hal tersebut akan mengotori amal kita, sesuatu yang murni karena Allah, tetapi menjadi tidak berarti di hadapan Allah.

Syarat diterimanya amal yang ketiga, yaitu harus sesuai dengan ajaran yang datang dari Rasul. Dengan kata lain, kita harus melakukan amal atau perbuatan sesuai dengan ajaran Rasul yang mana aturan tersebut tertuang dalam syariat islam. Ketika niat kita benar, tetapi jalan atau cara kita tidak sesuai dengan syariat Islam, maka itu tidak akan berarti apa-apa di hadapan Allah dan tidak akan diterima atau ditolak. Ini sesuai dengan Al Qur’an Surat Al Hasyr ayat 7,

وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.”

Setelah kita membaca sedikit uraian di atas, marilah sebagai remaja kita mulai berbenah diri, rajinlah mengikuti kajian-kajian keagamaan untuk memperoleh ilmu agama agar ke depan kita tidak bingung menghadapi segala permasalahan yang melingkupi hidup kita karena kita sudah mempunyai pegangan yang kuat. Dan yang pasti kita tahu bagaimana harus berbuat sesuai dengan aturan yang benar, yaitu sesuai dengan aturan Allah dan RasulNya.

 

Penulis: Ummu Hana (Santri Ma’had Umar)

Muroja’ah: M.A. Tuasikal

Artikel www.remajaislam.com


Artikel asli: https://remajaislam.com/66-syarat-agar-amalan-diterima.html